Apoteker Industri Farmasi Indonesia

Tulisan ini mencoba menelaah pekerjaan yang ditekuni oleh apoteker. Untuk itu masuk ke blog apoteker123, mungkin memang bukan informasi obat tapi informasi tentang yang membuat obat. Hehe.

Jadi industri farmasi di Indonesia itu mencakup banyak aspek, utamanya berkutat di sekitar 200-an perusahaan. Sebagian dari perusahaan itu adalah grup. Sebutlah Dexa Medica dan Ferron Par Pharmaceutical di Dexa Group. Lalu ada Kalbe Farma dan Hexpharm Jaya di Kalbe Group. Soho Industri Pharmasi dan Ethica di Sohogroup. Rombongan di bawah UniLab masuk pula. Juga termasuk bersaudara adalah Erela dan Erlimpex. Dan masih banyak yang lain.

Produsen ini punya pabrik yang umumnya terletak di Jawa. Ada sih di Sumatera, namun yang namanya menjulang di daratan Andalas hanya Dexa Medica di Jalan Bambang Utoyo 138 Palembang.

Sisanya, berkutat di kawasan industri Pulogadung, Jababeka, Jalan Raya Bogor, sampai ke Gunung Putri. Begitulah peta sumber-sumber obat di Indonesia.

Dan universitas yang punya lulusan farmasi dibilang sedikit karena baru nongol belakangan. Jadilah, kalau ngomong jajaran eksekutif di bidang farmasi pasti nggak jauh-jauh dari PTN-PTN ternama. Kenapa? Sebutlah Universitas Sanata Dharma yang sudah akreditasi A, baru berdiri 1995 alias 17 tahun. Sementara, jajaran atas tentu butuh waktu lebih dari itu. Lulusan pertama USD misal 1999, tentu butuh waktu untuk menapak tinggi di jajaran atas kefarmasian.

Maka, pergaulannya akan itu-itu saja. Dan layaknya industri pada umumnya, pindah kesana dan kemari terjadi. Seorang yang sudah belasan tahun di pabrik B, bisa pindah ke pabrik A. Atau ada yang tiga tahun sekali pindah, sampai sepanjang kariernya bisa 12 perusahaan. Ada pula yang sudah pindah lalu kembali lagi. Nggak beda sama industri dan kantor lain. Menjadi soal lain karena sumber yang masih sedikit untuk level itu.

Kalau sekarang, semakin susah. Apoteker yang dicetak semakin banyak, sementara perkembangan belum cukup menyesuaikan. Apotek misalnya, di beberapa kota malah sudah jenuh. Penuh apotek. Rumah sakit? Peluang muncul karena rintisan Pharmaceutical Care. Dulu? Paling hanya butuh 1-2 apoteker di RS. Ngeri nggak tuh. Pabrik? Persaingan industri tentu tetap jalan. Ekspansi pabrik dan investasi asing sungguh mendukung. Apoteker-apoteker kita mantap-mantap kok. Kemampuannya mumpuni dan teruji.

Yang susah maksud saya tadi adalah naik-nya. Hehe. Karena penuh maka persaingan diperlukan untuk menapak lebih tinggi. Maka kompetensi harus jadi bekal utama.

Sekian dulu ya. Semoga berkenan πŸ™‚

Tentang ariesadhar

Auditor Wanna Be, Apoteker, dan Author di ariesadhar.com
Pos ini dipublikasikan di Uncategorized. Tandai permalink.

2 Balasan ke Apoteker Industri Farmasi Indonesia

  1. sulunglahitani berkata:

    permisi, sekedar memberitahukan kalau link nya sudah dipasang
    salam persahabatan πŸ™‚

  2. properti99 berkata:

    Sekarang terasa sesak dengan menjamurnya apotek-apotek terutama di kota-kota besar.Hal ini tentunya akan menguntungkan konsumen tetapi bila tidak aturan tentang ijin pendirian apotek tentunya akan terjadi persangan yang tidak sehat.

Tinggalkan komentar